Sunday 6 February 2011

Bahan Kimia dalam Kehidupan

KD 4.1
A.Bahan Kimia dalam rumah tangga meliputi:
1.Bahan kimia pembersih
2.Pemutih pakaian
3.Pewangi
4.Pestisida
5.Zat aditif makanan
6.Zat adiktif, dan
7.Zat psikotropika

- Bahan Kimia pembersih
Bahan Kimia pembersih diantaranya adalah sabun dan detergen. Sabun dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan air (hidrofobik) sehingga larut dalam minyak atau lemak. Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.

Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif adalah:
a.Rusaknya keindahan lingkungan perairan
b.Terancamnya hewan-hewan yang hidup di air
c.Merugikan kesehatan manusia

- Pemutih pakaian
Pemutih digunakan untuk mehilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun dan detergen dan digunakan juga untuk desinfektan (membasmi kuman). Biasanya larutan pemutih mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%.

- Pewangi
Bahan pewangi alami dapat diperoleh dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga kenanga, bunga melati dan buah pala. Bahan pewangi sintetik biasanya dipakai dalam berbagai pewangi atau parfum dalam kemasan.

- Pestisida
Pestisida dikelompokkan menjadi:
a.Insektisida, yaitu pestisida untuk memberantas serangga
b.Fungisida, yaitu pestisida untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur dan cendawan.
c.Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d.Rodentisida, untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus.
e.Nematisida, untuk memberantas hama tanaman jenis cacing.
f.Herbisida, untuk memberantas tanaman penganggu (gulma).

Dampak negatif akibat penggunaan pestisida:
a.Terjadinya pengumpulan pestisida dalam tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida sukar terurai.
b.Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap pestisida.

Contoh pestisida alami:
a.Air rebusan batang dan daun tomat.
b.Tanaman mindi
c.Bunga mentega
d.Rumput mala
e.Tuba
f.Kunir
g.Kucai

KD 4.2
B.Zat aditif dalam Bahan makanan
- Pengertian zat aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.

-Fungsi zat aditif:
a.Memperbaiki kualitas dan gizi makanan.
b.Membuat makanan tampak lebih menarik.
c.Meningkatkan citra rasa makanan.
d.Membuat makanan lebih tahan lama/tidak cepat basi dan busuk.

- Zat aditif makanan dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu:
a.Zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat.
b.Zat aditif sintetik, seperti amil asetat dan asam askorbat.

KD 4.3

Berdasarkan fungsinya zat aditif dikelompokkan menjadi zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

- Zat pewarna
Zat pewarna yang biasa dugunakan sebagai zat aditif pada makanan adalah:
a.Zat pewarna alami, seperti warna hijau dari daun pandan/daun suji, warna kuning dari kunyit, warna cokelat dari buah cokelat, warna merah dari daun jati, dan warna kuning merah dari wortel.
b.Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia.

Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makana dikelompokkan menjadi dye dan lake. Dye adalah zat pewarna makanan yang umumnya bersifat larut dalam air. Lake adalah gabungan antara zat warna dye dan basa yang dilapisi oleh suatu zat tertentu.

- Zat pemanis
Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a.Zat pemanis alami. Pemani ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu dan aren
b.Zat pemanis buatan atau sintetik. Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin.

- Zat pengawet.
Zat pengawet dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
a.Zat pengawet alami, contohnya: gula (sukrosa) yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan dan garam dapur yang dapat digunakan untuk mengawetkan ikan.
b.Zat pengawet sintetik, contohnya: asam cuka, natrium propionat atau kalsium propionat, garam natrium benzoat, asam sitrat, asam tartrat, natrium nitrat/sendawa (NaNO3) dan asam fosfat.

Terdapat zat pengawet yang tidak boleh dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Zat pengawet yang dimaksud adalah boraks. Jika boraks termakan dalam kadar tertentu, dapat menimbulkan sejumlah efek samping, diantaranya:
a.Gangguan pada sistem saraf, ginjal hati dan kulit.
b.Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
c.Terjadinya komplikasi pada otak hati.
d.Menyebabkan kematian.

- Zat penyedap cita rasa.
Zat penyedap cita rasa dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a.Zat penyedap cita rasa alami, seperti: cengkeh, pala, merica, ketumbar, cabai, lawos, kunyit, bawang, dsb
b.Zat penyedap cita rasa sintesis, seperti: oktil asetat, etil butirat, amil asetat, amil valerat.


KD 4.4
C.Zat adiktif dan psikotropika

- Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang.
Narkotika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko ketergantungan terbagi dalam 3 golongan, yaitu:

a.Golongan 1, narkkotika untuk ilmu pengetahuan dan memiliki potensi sangat tinggi untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.
b.Golongan 2, narkotika untuk pengobatan dan untuk ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat untuk mengakibatnkan sindrom ketergantungan.
c.Golongan 3, narkotika untuk pengobatan, terapi, dan ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.

- Ganja
Ganja terbuat dari daun, bunga, biji dan ranting muda tanaman mariyuana (Canabis sativa) yang sudah kering.

a.Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu: gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata merah serta tidak tahan terhadap cahaya,
b.Tanda-tanda gejala putus ganja: sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan.
c.Tanda-tanda gejala overdosis: ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur dan mendapat gangguan jiwa.

- Opium
Opium merumakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin,dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper Sommiverum.
a.Akibat penggunaan menyalahi aturan: sering mengantuk, banayk bicara sendiri, mual, susah buang air besar, sulit berpikir.
b.Tanda pemakaian obat diputus: sering menguap, kepala terasa berat, hilang nafsu makan, lelah, kejang-kejang.
c.Tanda-tanda overdosis: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek, kematian

- Kokain
Kokain diperoleh dari hasil ekstrasi daun tanaman koka yang digunakan untuk anaestik (pembius). Pemakaian zat ini membuat pemakainya suka bicara, gelisah, demam, perut nyeri, mual dan muntah.



- Sedativa dan Hipnotika (Penenang)
a.Gejala akibat pemakaian: gelisah, daya pikir menurun, mengamuk lalu mengantuk dsb.
b.Gejala pemutusan pemakaian: gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.
c.Gejala overdosis: gelisah, kendali turun, banyak bicara, suka bertengakar, napas lembut, pingsan, kematian,

- Nikotin
Nikotin dapat diisolasi / dipisahkan dari tanaman tembakau. Nikotin dapat menyebabkan risiko kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, jantung koroner, kemandulan, gangguan kehamilan.

- Alkohol
Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan seperti beras ketan, singkong, dan perasan anggur. Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan menjadi golongan:
1)A, berkadar etanol 1-5%
2)B, berkadar etanol 5-20%
3)C, berkadar etanol 20-50%

a.Gejala pemakaian alkohol: gembira, muka merah dan pengendalian diri turun.
b.Gejala pemutusan pemakaian: gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur.
c.Gejala overdosis: gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara.

- Psikotropika
Psikotropika adalah zat/obat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan resiko ketergantungan terbagi dalam 4 golongan, yaitu:

a.Golongan 1, psikotropika untuk ilmu pengetahuan dan memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan
b.Golongan 2, psikotropika untuk obat, terapi dan ilmu pengetahuan, seta memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
c.Golongan 3, psikotropika untuk obat, terapi, ilmu pengetahuan, serta memiliki potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
d.Golongan 4, psikotropika untuk obat, terapi, ilmu pengetahuan, serta memiliki potensi rendah mengakibatkan sindrom ketergantungan.

- LSD (Lysergic Acid Diethylaide)
LSD digunakan untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang memiliki gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks.


- Amfetamin
Ekstasi dan sabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin.
a.Gejala pemakaian: siaga, percaya diri, banyak bicara, tidak mudah lelah, dll.
b.Gejala pemberhentian: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, mudah tersunggung.
c.Gejala overdosis: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid, kejang dsb.


KD 4.5
3. Upaya pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika

-Dampak negatif pemakaian zat adiktif dan psikotropik adalah...
a.Rusaknya sel saraf
b.Menimbulkan ketergantungan
c.Perubahan tingkah laku

-Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropik, adalah..
a.Sering membuat onar/perkelahian.
b.Melakukan kejahatan
c.Timbul masalah dalam keluarga

-Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan ini biasanya dilakukan dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, dan pendekatan melalui keluarga.

a.Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
b.Menjadikan orang tua sebagai teladan.
c.Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.
d.Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.

-Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (terapi). Tahapan ini meliputi:
a.Tahapan penerimaan awal (initial intake)
b.Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental.
c.Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medik

Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.


-Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas:

a.Tahapan stabilisasi
Tahapan stabilisasi dilakukan antara 3 sampai 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakyat.
b.Tahapan sosialiasi dalam masyarakat.
Tahapan ini dilakukan agar mantan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.

-Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan :

1)Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dala penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
2)Peran Anggota Masyarakat.
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang.
3)Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika,
4)Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas.

0 comments:

Post a Comment

Share

Widgets

 
Created By : Hasyim Abdul Jabbar