Sunday 20 February 2011

Perang Dunia 2

Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Tapi ada yang berpendapat sebenarnya sudah mulai pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria. Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (limapuluh juta) orang tewas dalam konflik ini.
Secara kasar bisa dikatakan bahwa peperangan mulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939 dan berakhir pada tanggal 14/15 Agustus ketika Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat, meskipun ada yang berpendapat sebenarnya perang ini sudah lebih awal mulai.

Perang berkecamuk di tiga benua tua: Afrika, Asia dan Eropa. Berikut ialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.

Asia dan Pasifik
1937: Perang China-Jepang
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian dimulai di Eropa. Jepang telah menginvasi China pada 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang telah dimulai, ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940 mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam operasi terselubung di China: Grup Sukarelawan Semua, juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault. Selama periode tujuh bulan, Harimau Terbang Chennault menghancurkan sekitar 600 pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang dan memberhentikan invasi Jepang terhadap Burma. Dengan Amerika Serikat dan negara lainnya memotong ekspor ke Jepang, Jepang merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan deklarasi perang, mengakibatkan kerusakan parah di Armada Pasifik Amerika. Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris pada Hari Natal di kemudian hari di bulan itu.

1940: Jajahan Perancis
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.

1941: Pearl Harbor, A.S. turut serta dalam perang, invasi Jepang di Asia Tenggara
Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara A.S. di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga Koloni Inggris Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma dengan maksud menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini, dan lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu bulanan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai yang dianggap oleh Churchill salah satu kekalahan paling memalukan Britania sepanjang sejarah.

1942: Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America (Amerika Serikat), British (Inggris), Dutch (Belanda), Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.
Sejak peristiwa ini, Sekutu akhirnya memindahkan basis pertahanannya ke Australia meskipun demikian Sekutu masih mempertahankan beberapa kekuatannya di Hindia Belanda agar tidak membuat Hindia Belanda merasa ditinggalkan dalam pertempuran ini.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi Panglima tertinggi angkatan perang Hindia Belanda tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan kepada Ter Poorten sehingga dilain waktu Belanda menganggap bahwa kedudukan di Hindia Belanda masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.
Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui Track Kokoda yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia, banyak dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, mulai dari Pulau Guadalcanal, melawan tentara Jepang yang getir dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau tersebut diserang oleh Amerika Serikat. Pada akhir Agustus dan awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.
1943-45: Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.
Pasukan Jepang telah merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang digunakan oleh Sekutu untuk memasok Tentara Nasionalis China. Hal ini menyebabkan Sekutu harus menyusun suatu logistik udara berkelanjutan yang besar, yang lebih dikenal sebagai "flying the Hump". Divisi-divisi China yang dipimpin dan dilatih oleh AS, satu divisi Inggris, dan beberapa ribu tentara AS, membersihkan Burma utara dari pasukan Jepang sehingga Jalan Ledo dapat dibangun untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke selatan, induk dari tentara Jepang di kawasan perang ini berperang sampai terhenti di perbatasan Burma-India oleh Tentara ke-14 Inggris yang dikenal sebagai "Forgotten Army", yang dipimpin oleh Mayor Jendral Wingate yang kemudian melancarkan serangan balik dan berhasil dengan taktik gerilyanya yang terkenal dan bahkan dijadikan acuan bagi Tentara dan Pejuang Indonesia pada tahun 1945-1949. Setelah merebut kembali seluruh Burma, serangan direncanakan ke semenanjung Malaya ketika perang berakhir.

1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, Jepang menyerah kalah
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Diantara kota-kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu. Belakangan tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 "Enola Gay" yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets melepaskan satu bom atom Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut. Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhapap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 "Bock's Car" yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan.
Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menanda tangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.

Afrika dan Timur Tengah
1940: Mesir dan Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.

1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Angkatan Darat Ke-8 (Eight Army) mundur ke garis di El Alamein.

1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tantara Jerman, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun", absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh, melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh pasukan AS.

1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bône, gerbang menuju Tunisia. Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy melakukan perlawanan terbatas sebelum akhirnya bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan.

1943: Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh serangan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan umtuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni 1944.

Eropa dan Rusia (Uni Soviet)

1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman "Luftwaffe".
Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek prektek kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Muller terhadap orang orang Yahudi.
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.

1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan
Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut untuk menginvasi daratan Inggris. Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.

1941: Invasi Uni Soviet
* Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman
* Pertempuran Stalingrad

1944: Serangan Balik
* Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944

1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan istrinya Eva Braun didalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.


Akibat Perang
Jumlah korban meninggal dalam Perang Dunia II. Indonesia merupakan negara dengan jumlah korban kelima terbanyak, yang hampir semuanya adalah dari rakyat sipil

Baca Selengkapnya "Perang Dunia 2"

Wednesday 9 February 2011

Perang Dunia 1

           Perang Dunia I (juga dinamakan Perang Dunia Pertama, dan nama dalam bahasa Inggris lainnya: Great War, War of the Nations, dan "War to End All Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918.
      - Latar Belakang Perang Dunia I
- Persaingan daerah pemasaran dan sumber bahan baku
- Muncul persekutuan antarnegara Eropa:
   - Tripple Entente (Perancis, Inggris, Russia)
   - Tripple Alliance (Jerman, Italia, Turki)
   - Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand oleh seorang nasionalis Serbia
- Dalam Perang Dunia I, Jerman mengalami kekalahan dan harus menandatangani perjanjian Versailes, 28 Juni 1919. Akibat : dipersempitnya wilayah pihak Sentral (Jerman, Austria, Hongaria, Turki, Bulgaria)

- Tokoh-tokoh Perang Dunia I

- Tokoh yang menandatangani perjanjian Versailes:
- Woodrow Wilson (AS) à mengajukan 14 pasal perdamaian (Wilson's Fourteen Points)
- Clemencau (Perancis)
- Loyd George (UK)
Perang ini dimulai setelah Pangeran Ferdinand dari Austria dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.
Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

          Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahana yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
- Korban
 - Belgia: 13.700
 - Kekaisaran Britania: 908.000
 - Australia: 60.000
 - Kanada: 55.000
 - India: 25.000
 - Selandia Baru: 16.000
 - Afrika Selatan: 7.000
 - Inggris: 715.000
 - Perancis: 1.354.000
 - Yunani: 5.000
 - Italia: 650.000
 - Jepang: 300
 - Rumania: 336.000
 - Rusia: 1.700.000
 - Serbia: 450.000
 - AS: 50.600

- Kekuatan AS ( Axis Powers ): 3.382.500
 - Austria-Hungaria: 1.200.000
 - Bulgaria: 87.500
 - Jerman: 1.770.000
 - Kerajaan Ottoman: 325.000

Warga sipil: 6.493.000
 - Austria: 300.000
 - Belgia: 30.000
 - Inggris: 31.000
 - Bulgaria: 275.000
 - Perancis: 40.000
 - Jerman: 760.000
 - Yunani: 132.000
 - Rumania: 275.000
 - Rusia: 3.000.000
 - Serbia: 650.000
 - Kerajaan Ottoman: 1.000.000
Baca Selengkapnya "Perang Dunia 1"

Sunday 6 February 2011

Bahan Kimia dalam Kehidupan

KD 4.1
A.Bahan Kimia dalam rumah tangga meliputi:
1.Bahan kimia pembersih
2.Pemutih pakaian
3.Pewangi
4.Pestisida
5.Zat aditif makanan
6.Zat adiktif, dan
7.Zat psikotropika

- Bahan Kimia pembersih
Bahan Kimia pembersih diantaranya adalah sabun dan detergen. Sabun dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan air (hidrofobik) sehingga larut dalam minyak atau lemak. Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.

Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif adalah:
a.Rusaknya keindahan lingkungan perairan
b.Terancamnya hewan-hewan yang hidup di air
c.Merugikan kesehatan manusia

- Pemutih pakaian
Pemutih digunakan untuk mehilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun dan detergen dan digunakan juga untuk desinfektan (membasmi kuman). Biasanya larutan pemutih mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%.

- Pewangi
Bahan pewangi alami dapat diperoleh dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga kenanga, bunga melati dan buah pala. Bahan pewangi sintetik biasanya dipakai dalam berbagai pewangi atau parfum dalam kemasan.

- Pestisida
Pestisida dikelompokkan menjadi:
a.Insektisida, yaitu pestisida untuk memberantas serangga
b.Fungisida, yaitu pestisida untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur dan cendawan.
c.Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d.Rodentisida, untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus.
e.Nematisida, untuk memberantas hama tanaman jenis cacing.
f.Herbisida, untuk memberantas tanaman penganggu (gulma).

Dampak negatif akibat penggunaan pestisida:
a.Terjadinya pengumpulan pestisida dalam tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida sukar terurai.
b.Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap pestisida.

Contoh pestisida alami:
a.Air rebusan batang dan daun tomat.
b.Tanaman mindi
c.Bunga mentega
d.Rumput mala
e.Tuba
f.Kunir
g.Kucai

KD 4.2
B.Zat aditif dalam Bahan makanan
- Pengertian zat aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.

-Fungsi zat aditif:
a.Memperbaiki kualitas dan gizi makanan.
b.Membuat makanan tampak lebih menarik.
c.Meningkatkan citra rasa makanan.
d.Membuat makanan lebih tahan lama/tidak cepat basi dan busuk.

- Zat aditif makanan dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu:
a.Zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat.
b.Zat aditif sintetik, seperti amil asetat dan asam askorbat.

KD 4.3

Berdasarkan fungsinya zat aditif dikelompokkan menjadi zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

- Zat pewarna
Zat pewarna yang biasa dugunakan sebagai zat aditif pada makanan adalah:
a.Zat pewarna alami, seperti warna hijau dari daun pandan/daun suji, warna kuning dari kunyit, warna cokelat dari buah cokelat, warna merah dari daun jati, dan warna kuning merah dari wortel.
b.Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia.

Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makana dikelompokkan menjadi dye dan lake. Dye adalah zat pewarna makanan yang umumnya bersifat larut dalam air. Lake adalah gabungan antara zat warna dye dan basa yang dilapisi oleh suatu zat tertentu.

- Zat pemanis
Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a.Zat pemanis alami. Pemani ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu dan aren
b.Zat pemanis buatan atau sintetik. Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin.

- Zat pengawet.
Zat pengawet dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
a.Zat pengawet alami, contohnya: gula (sukrosa) yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan dan garam dapur yang dapat digunakan untuk mengawetkan ikan.
b.Zat pengawet sintetik, contohnya: asam cuka, natrium propionat atau kalsium propionat, garam natrium benzoat, asam sitrat, asam tartrat, natrium nitrat/sendawa (NaNO3) dan asam fosfat.

Terdapat zat pengawet yang tidak boleh dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Zat pengawet yang dimaksud adalah boraks. Jika boraks termakan dalam kadar tertentu, dapat menimbulkan sejumlah efek samping, diantaranya:
a.Gangguan pada sistem saraf, ginjal hati dan kulit.
b.Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
c.Terjadinya komplikasi pada otak hati.
d.Menyebabkan kematian.

- Zat penyedap cita rasa.
Zat penyedap cita rasa dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a.Zat penyedap cita rasa alami, seperti: cengkeh, pala, merica, ketumbar, cabai, lawos, kunyit, bawang, dsb
b.Zat penyedap cita rasa sintesis, seperti: oktil asetat, etil butirat, amil asetat, amil valerat.


KD 4.4
C.Zat adiktif dan psikotropika

- Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang.
Narkotika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko ketergantungan terbagi dalam 3 golongan, yaitu:

a.Golongan 1, narkkotika untuk ilmu pengetahuan dan memiliki potensi sangat tinggi untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.
b.Golongan 2, narkotika untuk pengobatan dan untuk ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat untuk mengakibatnkan sindrom ketergantungan.
c.Golongan 3, narkotika untuk pengobatan, terapi, dan ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.

- Ganja
Ganja terbuat dari daun, bunga, biji dan ranting muda tanaman mariyuana (Canabis sativa) yang sudah kering.

a.Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu: gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata merah serta tidak tahan terhadap cahaya,
b.Tanda-tanda gejala putus ganja: sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan.
c.Tanda-tanda gejala overdosis: ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur dan mendapat gangguan jiwa.

- Opium
Opium merumakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin,dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper Sommiverum.
a.Akibat penggunaan menyalahi aturan: sering mengantuk, banayk bicara sendiri, mual, susah buang air besar, sulit berpikir.
b.Tanda pemakaian obat diputus: sering menguap, kepala terasa berat, hilang nafsu makan, lelah, kejang-kejang.
c.Tanda-tanda overdosis: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek, kematian

- Kokain
Kokain diperoleh dari hasil ekstrasi daun tanaman koka yang digunakan untuk anaestik (pembius). Pemakaian zat ini membuat pemakainya suka bicara, gelisah, demam, perut nyeri, mual dan muntah.



- Sedativa dan Hipnotika (Penenang)
a.Gejala akibat pemakaian: gelisah, daya pikir menurun, mengamuk lalu mengantuk dsb.
b.Gejala pemutusan pemakaian: gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.
c.Gejala overdosis: gelisah, kendali turun, banyak bicara, suka bertengakar, napas lembut, pingsan, kematian,

- Nikotin
Nikotin dapat diisolasi / dipisahkan dari tanaman tembakau. Nikotin dapat menyebabkan risiko kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, jantung koroner, kemandulan, gangguan kehamilan.

- Alkohol
Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan seperti beras ketan, singkong, dan perasan anggur. Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan menjadi golongan:
1)A, berkadar etanol 1-5%
2)B, berkadar etanol 5-20%
3)C, berkadar etanol 20-50%

a.Gejala pemakaian alkohol: gembira, muka merah dan pengendalian diri turun.
b.Gejala pemutusan pemakaian: gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur.
c.Gejala overdosis: gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara.

- Psikotropika
Psikotropika adalah zat/obat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan resiko ketergantungan terbagi dalam 4 golongan, yaitu:

a.Golongan 1, psikotropika untuk ilmu pengetahuan dan memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan
b.Golongan 2, psikotropika untuk obat, terapi dan ilmu pengetahuan, seta memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
c.Golongan 3, psikotropika untuk obat, terapi, ilmu pengetahuan, serta memiliki potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
d.Golongan 4, psikotropika untuk obat, terapi, ilmu pengetahuan, serta memiliki potensi rendah mengakibatkan sindrom ketergantungan.

- LSD (Lysergic Acid Diethylaide)
LSD digunakan untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang memiliki gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks.


- Amfetamin
Ekstasi dan sabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin.
a.Gejala pemakaian: siaga, percaya diri, banyak bicara, tidak mudah lelah, dll.
b.Gejala pemberhentian: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, mudah tersunggung.
c.Gejala overdosis: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid, kejang dsb.


KD 4.5
3. Upaya pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika

-Dampak negatif pemakaian zat adiktif dan psikotropik adalah...
a.Rusaknya sel saraf
b.Menimbulkan ketergantungan
c.Perubahan tingkah laku

-Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropik, adalah..
a.Sering membuat onar/perkelahian.
b.Melakukan kejahatan
c.Timbul masalah dalam keluarga

-Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan ini biasanya dilakukan dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, dan pendekatan melalui keluarga.

a.Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
b.Menjadikan orang tua sebagai teladan.
c.Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.
d.Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.

-Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (terapi). Tahapan ini meliputi:
a.Tahapan penerimaan awal (initial intake)
b.Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental.
c.Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medik

Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.


-Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas:

a.Tahapan stabilisasi
Tahapan stabilisasi dilakukan antara 3 sampai 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakyat.
b.Tahapan sosialiasi dalam masyarakat.
Tahapan ini dilakukan agar mantan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.

-Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan :

1)Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dala penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
2)Peran Anggota Masyarakat.
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang.
3)Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika,
4)Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas.
Baca Selengkapnya "Bahan Kimia dalam Kehidupan"
Share

Widgets

 
Created By : Hasyim Abdul Jabbar